Ibu hanya bisa merengkuh, keletihan. Diam, Diam!! ia bersekap beribu harap. Ia tersiksa kekalahan. Dalam hati ingin sekali berteriak, menjerit. Namun ia tak sanggup melakuakannya.
Dengan lembaran kertas putih dan goresan tinta hitam, kusampaikan berita ini kepadamu. Dengan harapan semoga dapat perhatianmu. Sungguh terenyuh hatiku, ketika melihat ibu sedang duduk sendiri dengan sejuta luka di hatinya. Betapa aku tak kuasa menahan derai air mata ini!!
semalam, dua hari yang lalu. Beliau bercerita kepada kami tentang anak bungsunya yang bekerja sebagai anggota dewan. Dengan nada kegirangan beliau bercerita pekerjaan anaknya. " Anakku adalah orang yang tak kenal lelah, dalam hidupnya ia berhasrat hidup dua abad tahun. Cita-cita hidupnya ia ingin tujuh kali naik ke bulan dan tujuh kali ke planet mars." "Dan sekarang anakku telah berhasil menyentuh nirwana!!"" Perjuangan hidup telah mancapai puncaknya" terang beliau dengan nada bangga.
Amin adalah anak semata wayang ibu. Ia lulusan mahasiswa fakultas ekonomi, hari-hari sangat rajin belajar. Hampir seluruh waktu dipergunakan untuk bertekun membaca buku pelajaran. Hingga akhirnya ia sukses menempuh hidupnya.
Semalam, datang polisi datang menjemput anaknya. Anaknya tertangakap tangan sedang menipu seseorang. "Anak ibu mengambil sesuatu yang bukan haknya." pak polisi berkata. Dengan mata ternanar ibu memendang, anaknya yang di bawa pergi dari rumah. Sungguh ibu tak mengira tindakan anak bungsu tersebut. "Anak kebanggaan ku telah sakit" kata beliau dengan nada lirih.
ibu merasa gagal menjadi orang tua yang mendidik anak-anaknya. Semuanya bagai terbuang di ngarai hampa.
Hingga saat aku bercerita, ibu hanya terdiam, seolah tanpa jiwa di tubuhnya.
Dengan lembaran kertas putih dan goresan tinta hitam, kusampaikan berita ini kepadamu. Dengan harapan semoga dapat perhatianmu. Sungguh terenyuh hatiku, ketika melihat ibu sedang duduk sendiri dengan sejuta luka di hatinya. Betapa aku tak kuasa menahan derai air mata ini!!
semalam, dua hari yang lalu. Beliau bercerita kepada kami tentang anak bungsunya yang bekerja sebagai anggota dewan. Dengan nada kegirangan beliau bercerita pekerjaan anaknya. " Anakku adalah orang yang tak kenal lelah, dalam hidupnya ia berhasrat hidup dua abad tahun. Cita-cita hidupnya ia ingin tujuh kali naik ke bulan dan tujuh kali ke planet mars." "Dan sekarang anakku telah berhasil menyentuh nirwana!!"" Perjuangan hidup telah mancapai puncaknya" terang beliau dengan nada bangga.
Amin adalah anak semata wayang ibu. Ia lulusan mahasiswa fakultas ekonomi, hari-hari sangat rajin belajar. Hampir seluruh waktu dipergunakan untuk bertekun membaca buku pelajaran. Hingga akhirnya ia sukses menempuh hidupnya.
Semalam, datang polisi datang menjemput anaknya. Anaknya tertangakap tangan sedang menipu seseorang. "Anak ibu mengambil sesuatu yang bukan haknya." pak polisi berkata. Dengan mata ternanar ibu memendang, anaknya yang di bawa pergi dari rumah. Sungguh ibu tak mengira tindakan anak bungsu tersebut. "Anak kebanggaan ku telah sakit" kata beliau dengan nada lirih.
ibu merasa gagal menjadi orang tua yang mendidik anak-anaknya. Semuanya bagai terbuang di ngarai hampa.
Hingga saat aku bercerita, ibu hanya terdiam, seolah tanpa jiwa di tubuhnya.