
Suatu pernyataan "selamat" sebenarnya lebih pantas diucapkan dengan mulut disertai jabatan tangan : tapi karena waktu itu aku ketinggalan antri, maka pernyataan itu baru kini dapat kusampaikan melalui blog ini.
Banyaklah sudah aku mengenal pemimpin Amerika yang ulung; namun rasa kagumku hanya terpancang kepadamu. Bukan karena latar belakang historimu, pernah tinggal di Indonesia atau kau dari golongan minoritas Amerika. Bagiku visi-misi kampanyemu, membayangkan suatu lambaian kasih, mendamaikan dunia. Kau tawarkan new leadership of America, seolah aku terbang di pesawangan.
Dalam meghadapi masalah terorisme, perdamaian di Timur Tengah, Hambatan ekonomi global, dan serangan-serangan datang lainnya, kau hadapi dengan tenang tanpa meninggalkan adat budaya Amerika, walaupun dalam hati tak sepenuhnya aku percaya kepadamu, sebelum aku menerima apa yang ku harap.
Pesanku "Berjalan pelihara kaki, berkata pelihara lidah." inilah harapanku kepadamu.
Sekali lagi kuucapkan "Selamat buat presiden baru, Barack Hussein Obama"
"Selamat Bary!!" "Good Luck!!"
Banyaklah sudah aku mengenal pemimpin Amerika yang ulung; namun rasa kagumku hanya terpancang kepadamu. Bukan karena latar belakang historimu, pernah tinggal di Indonesia atau kau dari golongan minoritas Amerika. Bagiku visi-misi kampanyemu, membayangkan suatu lambaian kasih, mendamaikan dunia. Kau tawarkan new leadership of America, seolah aku terbang di pesawangan.
Dalam meghadapi masalah terorisme, perdamaian di Timur Tengah, Hambatan ekonomi global, dan serangan-serangan datang lainnya, kau hadapi dengan tenang tanpa meninggalkan adat budaya Amerika, walaupun dalam hati tak sepenuhnya aku percaya kepadamu, sebelum aku menerima apa yang ku harap.
Pesanku "Berjalan pelihara kaki, berkata pelihara lidah." inilah harapanku kepadamu.
Sekali lagi kuucapkan "Selamat buat presiden baru, Barack Hussein Obama"
"Selamat Bary!!" "Good Luck!!"