MELUCUTI REKENING LIAR PEJABAT NEGARA

Ketika ku tak berdaya melucuti semua rekening liar pejabat negara... ku mengambil pena dan kuceritakan pada sehelai kertas lalu ku kirimkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi.

Dalam aku menertibkan rekening liar milik pejabat negara, seolah-olah aku terbang dibawa oleh irama "neraka jahanam" gubahan seniman Ahmad Albar. Aku mendapat perlawanan politik dari pemilik rekening. Frangment pembangkangan politik menampakkan kekakuannya.

Sebagai pejabat negara, engkau tentu tahu bahwa pejabat negara tak bebas memiliki rekening ilegal dalam jumlah Rp314,223 miliar dan US$11,024 juta. Tiap-tiap segi transaksi diperhitungkan benar-benar. Apa yang mungkin terjadi ditimbangnya masak-masak, agar tidak terjadi penyelewengan uang negara.

Pun tentunya engkau maklum pula, himbauanku tentang penertiban rekening tidak mengada-ada tetapi tindakan seharusnya pejabat negara.

Namun engkau tak pernah menghiraukan.

Oleh karena itu, satu komandoku menggerakkan satu kompi petugas KPK.

Embun reformasiku, membasahi benih kejahatanmu. Teriakan anti korupsi, memperoleh prioritas nomor satu!!! Engkau akan menjadi pesakitan negeriku!!!